PETUALANGAN KE MAYA BAY

Februari 5, 2010. Perjalanan saya ke Maya Bay dimulai dengan menggunakan Direct Flight dari Jakarta (CGK) menuju Phuket International Airport (HKT), Saya dan teman saya berjumlah 10 orang memilih untuk menggunakan salah satu operator penerbangan dari Thailand.  Beberapa operator penerbangan dari Eropa Seperti,TUIfly (Swedia), Thomas Cook Airlines (Belgia), Air Berlin (Jerman), Transaero Airlines(Rusia), Air France(Perancis), Negara-negara Skandinavia, SAS Scandinavia Airlines (Denmark,Norwegia,Swedia) dari timur tengah seperti Etihad Airways (Uni Emirates Arab),dari Oceania, Air New Zealand (Selandia Baru),V Australia (Australia), dari Asia, ANA All Nippon Airways (Jepang),  melayani direct flight ke Phuket.

Phuket International Airport

Suasana di Imigrasi Phuket International Airport

Penerbangan menuju Phuket dari Jakarta (CGK) memakan waktu sekitar 2 Jam 55 menit. Hingga akhirnya kami mendarat di Phuket International Airport (HKT). cuaca sangat panas berkisar 33 Derajat Celcius, Setelah kami melakukan Imigration Clearance, kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Hotel di Patong Beach menggunakan Airport Minibus VAN dengan Fasilitas AC dan bisa memuat sepuluh orang penumpang,  dengan tarif 120 baht / person atau setara dengan Rp 36000,- Rupiah per Orang. Tarif itu disepakati setelah saya tawar, jangan malu untuk menawar. Harga tersebut cukup wajar, mengingat jarak antara Airport dan Patong Beach adalah 32 km, dengan harga Petrol sekitar 30 Baht / Liter atau Rp 9000,- / Liter.

The Royal Paradise Hotel

Ada baiknya kita mem-booking hotel secara On-line dulu sebelum keberangkatan, karena biasanya pada waktu peak season, Hotel pada umumnya Full. Sebelumnya kami telah mem-booking dan membayar online sejumlah hotel, sejak berada di Indonesia. Karena kami berjumlah 10 Orang maka kami stay di tiga Hotel yaitu Bel Aire Resort di Sainamyen road 59/1-3, Patong, Kathu, Hotel Sub Patong In, dan The Royal Paradise Hotel, kedua-duanya terletak di Sainamyen road pula. “kami sebetulnya sempat kecewa dengan pelayanan dan ke-tidak ramahan Bel Aire Resort yang berbintang tiga itu, sempat kami bersitegang dengan pihak manajemen resort, karena kami menuntut hak sebagai konsumen, konsumen  adalah raja, tamu yang harus dihormati. Sempat pihak hotel mengadukannya ke pihak kepolisian, dan kami pun berurusan di Kathu Police Station dan passport saya ditahan. Saya sempat meminta bantuan KBRI di Bangkok untuk menyelesaikan permasalahan ini. Akhirnya kami dibebaskan oleh Pihak Kathu Police Station. Pihak polisi menyarankan agar permasalahan ini diselesaikan hanya antara kami dan pihak hotel. karena hal itu hanya persengketaan antara konsumen dan pihak hotel, bukan urusan kepolisian. Jangan khawatir, polisi di sana tidak mata duitan sehingga bijaksana dan rata-rata penampilannya letoy, tidak tegap, dan tidak berkumis seram seperti di Indonesia. Perlu diketahui pada umumnya orang-orang Thai biasa mengadukan permasalahan kecil kepada polisi, di kantor polisi, sempat pula kami bertemu wanita thai yang mengadukan ke polisi seorang pria bule, karena tidak membayar penuh kencan dengan dirinya..waah gawat.!!. Pada umumnya wanita thai sangat agresif, sangat pandai merayu dan menjadikan uang adalah segalanya, jadi berhati-hatilah. Jangan tertipu pula dengan wajah cantik dan menggoda, karena beberapa teman saya tertipu ternyata “she male” atau “lady Boy” atau lazimnya disebut waria. Banyak sekali waria dengan penampilan cantik. Sehingga susah untuk membedakan mana wanita yang asli.

Suasana Pelabuhan Chalong Bay

Suasana Teluk Maya Bay

Pantai Pasir Putih

Perjalanan ke Maya Bay dilakukan pada hari ke-3 setelah kami tiba di phuket. Hari-hari sebelumnya kami gunakan untuk meng-explore Phuket island dan sekitarnya.  Saya dan teman saya yang berjumlah 10 orang sepakat untuk membayar operator pelayaran yang akan mengantarkan kami ke Maya Bay, Phi-phi Island, dan Pulau-pulau di sekitarnya. Biasanya di pinggir jalan  banyak yang menawarkan pelayaran ke pulau-pulau tersebut dengan harga yang bervariasi, kita harus pandai-pandai juga menawar harga. Hingga akhirnya kami menemukan counter di dekat hotel, dan mendapatkan harga sekitar 11000 baht atau sekitar Rp 3.300.000,- untuk sepuluh orang. Kalau dibagi sepuluh orang, jatuhnya menjadi 1100 baht / Orang atau Rp 330.000,- / Orang. Dengan Fasilitas antar Jemput dari Hotel Ke Pelabuhan PP, Kapal Cepat dengan Jenis Power Boat 3 Engine Yamaha, Pelampung untuk setiap orang, Kaca Mata Snorkeling dipinjamkan,Soft Drink, Makan Siang Buffet di Phi-Phi Island,dengan rute pelayaran Maya Bay, Monkey Island, Phi-phi Island dan terakhir di Khai Island. Harga ini masih murah, dibanding biaya ke Pulau Ayer di kep seribu sekitar Rp 650.000 / Orang, atau menggunakan perahu kayu ketinting  keliling batu layar di Pangandaran yang sebentar, bayarnya Rp 200.000 / Orang. Perjalanan menuju maya bay dimulai dari Pelabuhan Chalong Bay. Perlu diketahui perjalanan ke Maya Bay menggunakan kapal cepat, dengan kecepatan sekitar 30 knot, dengan waktu tempuh sekitar satu jam pelayaran, dan kita akan menerjang ombak yang cukup besar, sehingga bagi yang tidak biasa perjalanan laut bisa mengakibatkan Mabuk Laut atau sea sick,namun operator pelayaran sudah menyediakan sebelumnya obat sejenis antimo buat penumpang kapal. Menerjang ombak dengan kecepatan tinggi sangat mengasyikan,rasanya seperti kita sedang naik kora-kora di Dufan. Selama dalam perjalanan laut diusahakan memegang erat pegangan tangan, mengencangkan topi, atau syal atau yang lainnya karena angin sangat kencang menerjang. Bagi yang pernah bermasalah dengan tulang belakang, saya anjurkan untuk menghubungi operator boat. Perjalanan ini tidak dianjurkan bagi wanita yang sedang hamil karena akan mengalami guncangan hebat.

Persiapan Snorkeling dan Diving Bersama teman-teman

Memberi makan ikan di Khai Island

Maya Bay merupakan salah satu teluk terindah dan sangat cantik yang pernah saya kunjungi, teluk ini terletak di kawasan Taman Nasional, terlindung oleh tebing-tebing dengan tinggi 100 meteran di tiga sisi. Di dalam teluk terdapat  beberapa pantai, pantai-pantai tersebut akan muncul ketika air surut. Pantai yang utama adalah sepanjang 200 meter dengan pasir putih lembut halus, keindahan dan keanekaragaman biota bawah laut yang berwarna-warni, dapat kita lihat, terumbu karang dan ikan-ikan eksotis eksotis dengan warna yang mencolok, berenang di air yang sangat jernih dan laut yang tenang, hal ini luar biasa.  Seluruh teluk merupakan karang besar, dimana terdapat berbagai macam biota laut, seperti anemon laut, bulu babi,Udang Lobster, bintang laut, bermacam-macam koral, boni fish, sea dragon, sea lion, dan berbagai macam biota lainnya. Kapal akan berhenti di tengah teluk ini dan menambatkan jangkar. Kemudian kita akan diberi waktu sekitar satu jam untuk melakukan atraksi yang dinantikan yaitu snorkeling dan menyelam. Kita akan lebih menikmati keindahan di dalam air karena kita sudah dipinjamkan gratis pelampung dan kacamata Google, kecuali pin atau sepatu katak, kita harus menyewa sekitar  100 baht atau Rp 30.000,- yang tersedia di port tempat berkumpul sebelum naik ke kapal. Sepatu katak atau pin harus digunakan untuk menghindari terluka karena karang yang sangat tajam atau terkena biota laut seperti bulu babi atau Sea Cucumber yang sangat beracun durinya. Beberapa teman saya pun yang tidak hati-hati terluka terkena karang yang tajam. Saya pun mengalami hal serupa, tapi itu tidak menjadi masalah, dibandingkan dengan menikmati keindahan bawah laut dan kesenangan yang diperoleh.


Maya Bay menjadi daya tarik wisata utama sejak The Beach difilmkan di sini pada tahun 1999. Dimana Leonardo di Caprio tampil. Sebetulnya sebelum film itu dibuat sudah populer, akan tetapi sekarang orang-orang di seluruh dunia yang bahkan belum pernah mendengar tentang Phi Phi island sudah pasti mendengar tentang Maya Bay. Maya Bay hanya dapat dikunjungi dari bulan November sampai April, selain dari bulan itu maya bay sangat berbahaya bagi kapal, karena gelombang sangat besar dapat menghempaskan kapal ke karang. Waktu yang paling baik mengunjungi Maya Bay yaitu pagi hari, pada saat air laut masih pasang dan ombak sedang tenang, sehingga kapal dapat merapat ke pantainya. Jangan lupa untuk memakai sun block, karena panas sinar matahari sangat terik, sehingga bisa membakar kulit.

Berpose di Phi phi island

Setelah dari Maya Bay kami mengunjungi Monkey Island, yang dilanjutkan dengan makan siang di Buffet yang telah disediakan di phi-phi Island, makan sepuasnya All You Can Eat , menunya sangat menarik ada Tom Yam khas Thailand dan makanan lainnya yang saya tidak tau namanya, tapi enak buat di lidah,berbagai macam buah-buahan. Buat liqueur tidak tersedia, karena penyedia makanan di Phi-phi Island ini adalah Muslim. Perjalanan terakhir yaitu ke Khai Island yaitu sebuah pulau kecil, di Khai kita dapat berjemur di pantai pasir putih atau melakukan snorkeling di taman lautnya dimana terdapat bergerombol ikan-ikan berwarna-warni dan airnya yang jernih, Saya kurang beruntung karena, kamera saya sudah habis batere, sehingga hanya sedikit gambar keindahan dari Khai Island yang saya peroleh.

Kapal Jame Bond


Sebetulnya Indonesia memiliki tempat-tempat yang tidak kalah menariknya, Saya yakin Bunaken, atau pun Wakatobi di Propinsi Sulawesi Tenggara, sangat indah pemandangan bawah lautnya. Akan tetapi karena kurangnya informasi, dan akses langsung menuju ke sana, promosi, operator wisata, dan dukungan pemerintah dalam menyediakan sarana prasarana yang menunjang,maka potensi keindahan Indonesia tidak dapat diekploitasi secara maksimal. Saat ini Hub atau Sentral pintu masuk jalur penerbangan international yang melayani direct flight dari Negara-negara eropa hanya Jakarta dan Denpasar. (bersambung)   (Originally Posted  By : Adi baduts : adiefadillah@yahoo.com)

10 thoughts on “PETUALANGAN KE MAYA BAY

  1. yaah holiday terus ga ngajakin, waaah asik banget tuh.””..ke Phuket lagi aja yuk! tapi pake starcruise..

Leave a comment